Langsung ke konten utama

Alasan Kenapa Orang Bertahan Sejauh Ini


Suara yang cocok didengarkan sambil baca postingan ini: Aku Harap Kamu Dengar —


Hai, guys!
Ini postingan gue dengan segudang kata-kata, pemikiran dan perasaan hati gue.
Kenapa demikian?
Mending baca aja deh yaa.... SELAMAT MEMBACA :) 

Pernah gak kamu bertanya, “Kenapa aku bertahan sampai segininya?” Padahal keadaan gak memungkinkan lagi, mustahil buat bersama. Kadang, seseorang gak tau alasan mereka bertahan sejauh itu dan melampaui batasnya. Ketika seseorang suka sama orang lain, dia pasti akan mencari tau banyak tentang orang itu. Gimana kabarnya dia, latar belakangnya, kebiasaannya. Kemudian dia akan menyesuaikan informasi-informasi tentang dia yang disuka dengan kebiasaan yang selama ini dia pegang. Bahkan beberapa orang ada yang memaksakan dan rela mengalah demi menyesuaikan kebiasaan dengan orang yang disukai itu. Contoh sederhananya adalah kalo kamu suka sama orang lain, maka apa yang menjadi kesukaannya adalah kesukaan kamu juga.

Misalnya ketika kamu suka orang dan orang itu suka klub bola tertentu, kamu bakal suka (atau mau gak mau mencoba) suka sama klub bola yang sama dengan dia. Itu namanya pengorbanan. Kemudian kondisi-kondisi yang sama tadi diartikan sebagai ‘kecocokan’ supaya dia mau sama kamu. Kemudian pada kasus beberapa orang yang beruntung gak dapet penolakan, hubungan itu diteruskan ke pacaran. Pada masa itu, bukan berarti semuanya sudah cocok dan baik-baik aja. Selalu ada berantem atau semacamnya karena adanya ketidaksesuaian. Tapi bagi yang bisa mengelola keadaan dan berhasil melewatinya, bakal jadi ‘pelajaran penyesuaian’ diri satu dengan yang lain. Semakin lama, semakin banyak ‘pelajaran’ yang dilewati.
Semakin mengerti satu sama lain. Dan ketika semua ketidaksesuaian gak bisa lagi ditolerir, di sinilah semuanya berawal. Ada dilema datang, mau udahan, atau bertahan. Dan seperti yang gue bilang tadi di atas, ada yang memutuskan untuk bertahan tapi gak tau alasan pastinya. Mungkin sebenarnya mereka bukan gak tau, cuma bingung yang mana karena alasan itu terlalu banyak atau terlalu samar. Kemudian berpikir semua ketulusan yang dilakukan adalah sebuah kebodohan.

Yang pasti, alasan mereka untuk bertahan gak akan jauh-jauh dari… Pengorbanan.
Semua pengorbanan yang dulu dilakuin semata-mata biar kamu sesuai sama dia, gak mungkin dilepasin gitu aja. Pengorbanan itu berubah menjadi kebiasaan dan ketika waktunya sudah terlewat, menjadi kenangan yang sulit dilupakan.

Ketika hendak menyerah, ingatlah apa yang sudah kamu lakukan sampai sejauh ini.

Keengganan memulai dengan yang baru. Memulai lagi, dari awal lagi, menyesuaikan lagi, berkorban lagi. Beberapa orang terlalu malas, atau terlalu takut melakukan hal ini.

Memulai itu gak pernah mudah.

Gak tergantikan. Orang yang bertahan sampai sebegitunya gak mungkin rasanya kalo buat orang yang biasa-biasa saja.

Mungkin banyak yang lebih baik dari dia, tapi yang sama kayak dia, gak akan ada. Alasan terakhir. 

Katanya, ketika kamu jatuh cinta dengan sangat kepada seseorang, kamu gak akan tau kenapa. Mungkin alasan itu akhirnya berhasil ditemukan. Sebuah kata sederhana yang diterapkan dengan rumit, “Sayang”.

Lalu gimana dengan kamu? Perasaan kamu itu stuck, atau sayang? Kamu itu tulus atau bodoh?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menata Hati

Akan ada waktu dimana yg patah akan tumbuh, yg hilang akan berganti. Begitu kira kira lirik lagu dr Payung Teduh 🙏 Bohong saja jika luka yg beberapa waktu lalu ada sudah hilang sepenuhnya. Memang, luka itu belum sepenuhnya hilang. Tapi, demi menyelamatkan hati gue dan mengharuskan gue melanjutkan kehidupan gue lagi, hati gue pun harus di tata ulang. Ibarat kaca yg pecah ga bakal mungkin utuh meskipun diperbaiki, satu2nya cara adalah menggantinya dengan yg baru. Dan, gue memasuki tahap dimana gue harus membuang jauh perasaan terluka gue di masa lalu, dan membiarkan orang baru mengukir cerita baru di waktu berikutnya. 💭 Selamat menata hati, semoga tidak terluka lagi. 

FRIENDZONE

Kamu pernah ngalamin ini.? kalo gue sih sering, dimana yang awalnya cuma temenan lama kelamaan jadi ngarep bisa jadian, tapi dia cuma anggap kita sebagai teman atau sahabat dia doang, nyes banget nggak tuh. Udah lama ngarep, mendem dan nyimpen rasa, disaat rasa itu kita ungkapin, dia malah bilang 'memang sih aku nyaman sama kamu, aku sayang sama kamu, tapi cuma sebagai teman atau sahabat, maaf ya aku nggak bisa terima kamu' mau gimana lagi coba kalo dah kaya gitu. :') Hal kaya gitu tuh yang disebut 'friendzone', disaat kita nyaman sama dia, kita berfikir kalo dia punya rasa sama kita dan akhirnya apa.? ngarep yang terjadi. Salah juga sih terlalu ngarep, soalnya kita nggak pernah tau apa yang dia rasain, yang kita tau dia hanya seseorang yang selalu ada buat kita dan kita nggak tau apa tujuan dia kaya gitu ke kita. Tapi gimana nggak ngarep coba, dia perhatian, bikin kita nyaman, selalu ada buat kita, selalu dengerin keluh kesah kita, dan dia udah kaya pacar sendiri.

SETELAH KEPERGIANMU

Ku selalu mengingatmu, meski ku tahu itu menyakitkan.. Ku buka ponsel ku, tak ada lagi kamu yang selalu memenuhi inbox-ku, tak ada lagi ucapan selamat pagi yang dulu saling kita ucapkan. Tak ada lagi canda tawamu yang selalu mengiriku dalam kebahagiaan, tak ada lagi leluconmu yang membuatku tertawa. Tak ada lagi tingkah aneh dan keras kepalamu yang membuat aku semakin rindu, Tak ada lagi tatapan yang membuat jantungku berdebar dan menyejukkan hati. Tak ada lagi genggaman tanganmu yang selalu membuatku kuat akan setiap masalah yang menghampiriku. Tak ada lagi pelukanmu yang membuatku tentram dan merasa aman dekat denganmu. Kini, sekarang ada sesuatu yang hilang, tak sama seperti dulu. Aku berharap hari-hariku bisa berjalan dengan mulus seperti biasanya., walau tak ada kamu disampingku. Kini, aku mencoba menjalani semua aktivitasku seperti biasa. Dan aku bisa menjalani itu semua walau hatiku terasa kosong, hampa tanpa ada dirimu yang menemaniku setiap harinya. Tapi, aku harus tetap tegar